Dinas P3A P2 Dan KB Selenggarakan Sosialisasi Pengaduan Pelayanan Dan Pendampingan KDRT
BLITAR - Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk dan KB (P3A P2 KB) Kota Blitar, Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak menggelar sosialisasi Edukasi dan Publikasi Pengaduan Pelayanan dan Pendampingan KDRT. Dilaksanakan selama 2 hari, Senin dan Selasa 19 dan 20 September 2017, di 26 sekolah yang ditunjuk.
Didik Hartoyo Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak pada Rabu (20/09), menjelaskan bahwa program ini merupakan program yang telah dicanangkan Dinas P3A P2 KB yang tujuannya untuk memberikan pengertian kepada siswa SD terutama kelas 5 dan 6, tentang perilaku sehari-hari yang harus dihindari. Terutama dalam pergaulan sesama teman. Selain itu juga berkaitan dengan maraknya peredaran pil PCC (Paracetamol Cafein Carisoprodol) yang telah merengut nyawa sejumlah pelajar. Sehingga sosialisasi ini sekaligus digunakan sebagai pencegahan, agar kejadian serupa tidak sampai terjadi di Kota Blitar. Menurut Didik, selama ini pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk mencegah hal yang tidak diinginkan yang melibatkan anak, diantaranya dari kepolisian yang membidangi perlindungan anak dan psikolog.
Pihaknya berharap, sosialisasi yang dilakukan dengan durasi 1 jam di setiap sekolah itu bisa terus berlanjut di tahun berikutnya, dan mampu memberi pemahaman kepada anak sejak dini. Serta sebagai penunjuang pertumbuhan anak yang sehat wajar dan sesuai harapan orang tua, dan pemerintah daerah untuk mempersiapkan generasi penerus yang lebih baik lagi.(vik)
Didik Hartoyo Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak pada Rabu (20/09), menjelaskan bahwa program ini merupakan program yang telah dicanangkan Dinas P3A P2 KB yang tujuannya untuk memberikan pengertian kepada siswa SD terutama kelas 5 dan 6, tentang perilaku sehari-hari yang harus dihindari. Terutama dalam pergaulan sesama teman. Selain itu juga berkaitan dengan maraknya peredaran pil PCC (Paracetamol Cafein Carisoprodol) yang telah merengut nyawa sejumlah pelajar. Sehingga sosialisasi ini sekaligus digunakan sebagai pencegahan, agar kejadian serupa tidak sampai terjadi di Kota Blitar. Menurut Didik, selama ini pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah pihak untuk mencegah hal yang tidak diinginkan yang melibatkan anak, diantaranya dari kepolisian yang membidangi perlindungan anak dan psikolog.
Pihaknya berharap, sosialisasi yang dilakukan dengan durasi 1 jam di setiap sekolah itu bisa terus berlanjut di tahun berikutnya, dan mampu memberi pemahaman kepada anak sejak dini. Serta sebagai penunjuang pertumbuhan anak yang sehat wajar dan sesuai harapan orang tua, dan pemerintah daerah untuk mempersiapkan generasi penerus yang lebih baik lagi.(vik)
- Log in to post comments
