x

Kantor Pasar Ajukan Pengurangan Target PAD

Gambar: Pasar Legi, salah satu pasar yang kelola KPPD

Pada tahun anggaran 2011 ini, target Pendapatan Asli Daerah (PAD) di sektor pasar Kota Blitar, mencapai sekitar Rp. 1,8 milyar, target itu dinilai terlalu besar, terutama pada sektor retribusi sewa kios, karena hingga saat ini masih banyak kios yang kosong, seperti kios di pasar Legi Kota Blitar. Untuk itu pada pertengahan tahun anggaran ini, diajukan pengurangan target PAD di sektor pasar hingga sekitar Rp. 505 juta.

Ungkapkan ini telah disampaikan Arianto, Kepala Kantor Pengelola Pasar Daerah (KPPD) Kota Blitar, target PAD yang ditetapkan pemerintah tahun 2011 ini dinilai terlalu besar atau tidak sesuai dengan potensi riil yang ada dilapangan, yang nilainya sekitar Rp. 1,2 milyar. Untuk itu agar target PAD pasar bisa mampu terpenuhi, pihaknya mengajukan pengurangan target PAD sektor pasar hingga sekitar Rp. 505 jut kepada pemerintah Kota Blitar.

Arianto menambahkan, berdasarkan dari pengalaman sebelumnya, dari seluruh sektor penerimaan PAD pasar, sektor retribusi sewa kios tidak mampu tercapai 100 % atau hanya sekitar 25 persen saja hingga akhir tahun, sehingga saran dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) serta Inspektorat daerah, pihaknya diminta mengajukan pengurangan target PAD sekitar Rp. 505 juta.

Sementara itu kondisi ini menurut Suwoko, ST, anggota komisi II bidang ekonomi dan keuangan DPRD Kota Blitar, sektor pasar sama dengan parkir yang komponen PADnya berasal dari retribusi, sehingga jika dalam perkembangannya target PAD terancam tidak tercapai karena target yang ditetapkan dinilai tidak sesuai dengan kondisi riil dilapangan, pihaknya mengaku akan mengkaji hal ini secara global. Apakah target PAD saat ini memang tidak sesuai dengan kondisi riil dilapangan, ataukah memang karena pelayanannnya yang kurang maksimal.

Kendati KPPD Kota Blitar saat ini tengah mengajukan pengurangan target PAD di sektor pasar, namun demikian, penerimaan PAD hingga semester pertama tahun 2011, dipastikan sudah mencapai sekitar 60 hingga 70 % dari target sekitar Rp. 1,8 milyar.(yuk)

Share icon